cari

Sabtu, 12 November 2011

Apa sih Komunikasi Kelompok itu?



Setiap hari kita masuk dalam kegiatan kelompok, mungkin salah satunya adalah kelompok bermain. Kelompok menentukan cara anda berkata maupun bersikap. Komunikasi kelompok digunakan untuk saling bertukar informasi, menambah pengetahuan, mengubah sikap, dan perilaku dan lain – lain. Dalam klasifikasi kelompok, ada 2 ciri kelompok, yaitu :
a.       Anggota merasa terikat dengan kelompok, yang tidak dimiliki oleh orang yang bukan anggota
b.      Anggota – anggota kelompok saling bergantung.
Ada 4 jenis kelompok besar yaitu :
a.       Kelompok primer – sekunder
Kelompok Primer adalah hubungan kita dengan antar anggota kelompok sangat akrab, lebih personal dan lebih menyentuh hati kita. Contohnya adalah keluarga, kawan sepermainan, tetangga dikampung dan banyak contoh lainnya. Pada kelompok primer, kita dapat mengungkapkan hal – hal yang bersifat pribadi. Selain itu komunikasi yang dilakukan pun untuk memelihara hubungan yang baik. Bahasa yang dikomunikasikan pun tidak formal tetapi lebih bersifat ekspresif.
Kelompok sekunder merupakan lawan atau kebalikan dari kelompok primer. Hubungan kita dengan anggota tidak akrab, tidak personal dan tidak menyentuh hati kita. Contoh kelompok sekunder adalah organisasi massa, fakultas dan lain sebagainya. Dalam kelompok sekunder, komunikasi yang dilakukan bersifat dangkal ( hanya menembus bagian luar dari kepribadian kita ), dan terbatas ( hanya berkenaan dengan hal tertentu saja ).
b.      Kelompok Ingroup – Outgroup
Ingroup dapat berupa kelompok primer maupun kelompok sekunder. Keluarga merupakan kelompok primer, sedangkan fakultas adalah kelompok sekunder. Perasaan Ingroup diungkapkan dengan kesetiaan, solidaritas, kesenangan dan kerja sama untuk membedakan Ingroup dan Outgroup harus dibuat batas ( boundaries ), yang menentukan siapa orang dalam dan orang luar. Batas ini dapat berupa suku bangsa, pekerjaan, bahasa dan status social.
c.       Kelompok Rujukan – Keanggotaan
Kelompok Keanggotaan ( membership group ) misalnya kelompok para mahasiswa – mahasiswi disuatu universitas, yang berasal dari keluarga kaya. Mahasiswa ini termasuk anggota civitas academica dari universitas tersebut.
Kelompok rujukan ( reference group ) adalah kelompok yang digunakan sebagai alat ukur ( standard ) untuk menilai diri sendiri atau untuk membentuk sikap. Kelompok rujukan disini hanya memperteguh atau mengubah sikap dan perilaku kita.
d.      Kelompok Deskriptif – Preskiptif
Kelompok Deskriptif menunjukan adanya kategori atau klasifikasi – klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah kelompok deskriptif “ mengelompokan “ kelompok verdasarkan tujuannya, dari tujuan yang bersifat interpersonal sampai yang berkenaan dengan tugas ( kelompok )
Sedangkan kelompok Preskriptif mengacu pada langkah – langkah yang harus ditempuh anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok. Ada 6 format kelompok, yaitu diskusi meja bundar, symposium, diskusi panel, forum maupun prosedur parlementer.
                        Tiga macam pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi :
a.       Konformitas ( Conformity )
Konformitas adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menuju ( norma ) kelompok sebagai akibat tekanan kelompok yang real atau yang dibayangkan. Jadi, jika kita menjadi ketua kelompok maka kita akan mengatur anggota kita untuk saling aktif. Selain itu, ketika kita meminta persetujuan anggota, usahakan rekan – rekan anda secara berurutan menunjukan persetujuan mereka.
b.      Fasilitasi Sosial
Fasilitasi ( berasal dari kata Prancis yang artinya “ mudah “ ) yang menunjukan kelancaran atau peningkatan kualitas kerja dalam suatu kelompok. Kelompok mempengaruhi pekerjaan sehingga terasa menjadi lebih “mudah”. Fasilitas social tidak selalu memudahkan pekerjaan. Fasilitatif dapat memudahkan pekerjaan apabila pekerjaannya berupa keterampilan, tetapi fasilitatif sulit dilakukan apabila berkenaan dengan nalar dan penilaian.
c.       Polarisasi
Polarisasi merupakan pergeseran dari Risky Shift yaitu geseran resiko, dimana orang justru cenderung membuat keputusan yang lebih berani ketika mereka berada dalam kelompok daripada ketika merasa sendirian. Jelasnya begini : bila sebelum diskusi kelompok, para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan lebih kuat lagi mendukung tindakan itu. Sebaliknya, bila sebelum diskusi para anggota kelompok agak menentang tindakan tertentu, setelah diskusi mereka akan menentangnya lebih keras lagi.
            Ada 2 faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok, yaitu :
a.       Faktor Situasional : Karakteristik Kelompok
Faktor – factor yang menentukan keefektifan kelompok, yaitu :
1.      Ukuran Kelompok
Hubungan antara ukuran kelompok dengan prestasi kerja kelompok bergantung pada jenis tugas yang harus di selesaikan oleh kelompok. Selain itu juga ada factor lain yang dapat mempengaruhi hubungan antara prestasi dan ukuran kelompok ialah tujuan kelompok. Bila tujuan kelompok memerlukan kegiatan yang konvergen ( mencapai satu pemecahan yang benar ), maka diperlukan kelompok kecil supaya produktif. Tetapi bila memerlukan kegiatan yang divergen ( seperti membuat gagasan kreatif ), diperlukan jumlah anggota yang lebih besar.
2.      Jaringan Komunikasi
Dalam sebuah ruangan, anda berbicara di depan, menghadapi barisan kursi yang sejajar dan di duduki oleh para hadirin atau pada kesempatan lain, anda duduk melingkari meja bundar. Perbedaan pengaturan ruang ini ternyata menimbulkan perbedaan pola komunikasi. Ada 5 macam jaringan komunikasi, yaitu Roda, Rantai, Y, Lingkaran dan Bintang.
3.      Kohesi Kelompok
Kohesi Kelompok di definisikan sebagai kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya menggunakan kelompok. Kohesi kelompok erat hubungannya dengan kepuasan. Kohesi dapat diukur dari :
·         Ketertarikan anggota secara interpersonal pada 1 sama lain
·         Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok
·         Sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan personalnya.
4.      Kepempimpinan
Kepempimpinan adalah komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak kea rah tujuan kelompok. Seorang pimpinan dapat ditunjuk atau muncul setelah proses komunikasi kelompok. Kepempimpinan adalah factor yang paling menentukan keefektifan komunikasi kelompok.
b.      Faktor Personal : Karakteristik anggota kelompok
Ada 2 faktor yang mempengaruhi keefektifan kelompok yakni keefektifan kelompok – kebutuhan interpersonal dan proses interpersonal. Proses interpersonal meliputi keterbukaan ( disclosure ), percaya dan empati.
1.      Kebutuhan Interpersonal
Orang memasuki kelompok karena didorong oleh 3 kebutuhan interpersonal, yaitu :
·         Inclusion ( Ingin masuk menjadi bagian dari kelompok )
Ketika kita pertama kali memasuki kelompok, biasanya kita cemas bagaimana seharusnya kita menyesuaikan diri, kita takut diabaikan, dan banyak yang lain.
·         Kontrol
Pembagian kerja yang harus dilakukan agar kelompok tugas produktif menimbulkan perlunya control
·         Afeksi
Kebutuhan akan kasih saying adalah dimensi emosional kelompok. Sejauh mana kita disukai oleh anggota kelompok yang lain, sejauh mana kita harus akrab dan dekat dnegan mereka, dan lain sebagainya.
2.      Tindak Komunikasi
Bila kelompok bertemu, terjadilah pertukaran informasi. Setiap anggota berusaha menyampaikan atau menerima suatu informasi. Informasi juga dapat disebut dengan komunikasi. Komunikasi dapat berupa pernyataan, pertanyaan, pendapat ataupun isyarat yang disebut sebagai tindak komunikasi. Frekuensi satuan tindak komunikasi dapat dihitung. Frekuensi ini akan menunjukan tingkat kepuasan anggota dalam suatu kelompok. Ada 2 gaya kepempimpinan yang dapat memuaskan anggota kelompoknya. Yang pertama adalah pimpinan yang paling banyak memberikan kontribusi bagi penyelesaian tugas, sedangkan yang ke-2 adalah pemimpin yang menunjukan persetujuan, melepaskan ketegangan dan memelihara solidaritas.
3.      Peranan
Peranan yang dimainkan oleh anggota kelompok dapat membantu penyelesaian tugas kelompok, memelihara suasana emosional yang baik, ataupun hanya menampilkan kepentingan individu saja. Peranan yang pertama disebut peranan tugas kelompok, yang ke-2 peranan pemelihara kelompok, sedangkan yang ke-3 adalah peranan individual.

A.    Komunikasi Kelompok Deskriptif
Menurut para ahli, komunikasi kelompok ada 3 kategori kelompok besar dalam komunikasi kelompok deskriptif, yaitu kelompok tugas, pertemuan, dan kelompok penyadar. Intinya, tindak komunikasi kelompok ini melewati 4 tahap yaitu orientasi, konflik, pemunculan dan peneguhan. Pada tahap awal umumnya menunjukan persetujuan, dan berusaha memperjelas informasi. Disini anggota kelompok cenderung tidak seragam dalam menafsirkan usulan. Pada tahap ke-2, terjadi peningkatan perbedaan diantara anggota. Pada tahap ini kebanyakan berupa pertanyaan tidak setuju, dan biasanya menghubungkan diri dengan pihak yang pro maupun kontra. Pada tahap ke-3, anggota yang menentang ususlan tertentu menjadi bersikap tidak jelas, biasanya berupa ususlan – usulan yang ambigu. Pada tahap ke-4, para anggota mulai memberikan komentar tentang kerja sama yang baik dalam kelompok dan memperkuat keputusan yang diambil oleh kelompok yang tujuannya untuk melepaskan ketegangan.
B.     Komunikasi Kelompok Preskriptif
Komunikasi kelompok diklasifikasikan pada 2 kelompok besar : Privat dan Publik ( Terbatas dan Terbuka ). Kelompok pertemuan ( kelompok terapi ), kelompok belajar, panitia, konferensi ( rapat ) adalah kelompok privat. Panel, wawancara terbuka ( public interview ), forum, symposium termasuk kelompok public. Format diskusi terdiri dari meja bundar, symposium, diskusi panel, macam – macam forum, kolokuium, dan parlementer.


1 komentar:

Perumahan elit mengatakan...

nice share..mantapp

TransLator

Kamus Indonesia-Korea

Korean Keyboard