cari

Jumat, 27 Februari 2009

Kemiskinan

Kemiskinan merupakan masalah global, sering dihubungkan – hubungkan dengan kebutuhan, kesulitan dan kekurangan di berbagai keadaan hidup. Istilah “ Negara berkembang “ biasanya digunakan untuk merujuk kepada negara – negara yang miskin. Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal sepanjang sejarah Indonesia yang disebut sebagai nation state ( sejarah sebuah negara yang salah memandang dan mengurus kemiskinan ).

Kemiskinan juga dipandang sebagai kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, laki – laki dan perempuan yang tidak mampu memenuhi hak – hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupannya yang normal. Seperti terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, lingkungan hidup dan lain sebagainya.

Kemiskinan merupakan persoalan yang maha kompleks dan kronis. Cara penanggulangan kemiskinan pun seharusnya membutuhkan analisis yang tepat, dan berkelanjutan. Dari dimensi pendidikan misalnya, pendidikan yang rendah dipandang sebagai penyebab dari kemiskinan. Dari dimensi kesehatan, rendahnya mutu kesehatan masyrakat menyebabkan terjadinya kemiskinan. Dari dimensi ekonomi, kepemilikan alat – alat produktif yang terbatas, penguasaan tekhnologi dan kurangnya keterampilan, dilihat sebagai alasan mendasar mengapa terjadinya kemiskinan.

Dari penjelasan di atas, maka kemiskinan dapat dipahami dalam berbagai cara, misalnya :

  • Gambaran kekurangan materi, yang mencakup kebutuhan pangan sehari – hari, sandang, perumahan, pelayanan kesehatan dan lain sebagainya.

  • Gambaran tentang kebutuhan social. Hal ini termasuk pendidikan dan terbatasnya mengakses suatu informasi.

  • Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “ memadai “ disini sangat berbeda – beda di tiap negara di seluruh dunia.

Upaya penanggulangan kemiskinan, dapat dilakukan dengan cara menyediakan

Penyediaan kebutuhan dasar, seperti pangan, pelayanan kesehatan dan pendidikan, perluasan kesempatan kerja, pembangunan sarana dan prasarana. Sayangnya tidak adanya tatanan pemerintahan yang demokratis yang menyebabkan rendahnya inisiatif masyarakat untuk menanggulangi kemiskinan dengan cara mereka sendiri.

Dari penjelasan diatas, maka indicator utama kemiskinan dilator belakangi oleh beberapa factor diantaranya :

  • Terbatasnya kecukupan dan mutu pangan, sandang dan perumahan yang tidak layak

  • Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan kesehatan yang disebabkan oleh kesulitan layanan kesehatan dasar, rendahnya mutu layanan kesehatan, rendahnya pemahaman terhadap perilaku hidup sehat, dan lain sebagainya.

  • Terbatasnya akses dan rendahnya mutu layanan pendidikan yang disebabkan oleh kesenjangan biaya pendidikan, fasilitas pendidikan yang terbatas, biaya pendidikan yang mahal, kesempatan memperoleh pendidikan yang terbatas dan lain sebagainya.

  • Terbatasnya akses layanan perumahan. Masyarakat miskin yang tinggal di kawasan nelayan, pinggiran hutan, dan pertanian lahan kering sering kesulitan memperoleh perumahan dan lingkungan permukiman yang sehat dan layak. Dalam satu rumah seringkali dijumpai lebih dari satu keluarga dengan fasilitas rumah yang kurang memadai.

  • Terbatasnya akses terhadap air bersih.

  • Besarnya beban kependudukan yang disebabkan oleh besarnya tanggungan keluarga dan adanya tekanan hidup yang besar pula.

  • Dan lain sebagainya.

Konsep tentang kemiskinan sangat beragam, mulai dari sekedar ketakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar dan memperbaiki keadaan, kurangnya kesempatan berusaha. Misalnya, ada pendapat yang mengatakan bahwa kemiskinan terkait dengan sikap, budaya hidup, dan lingkungan dalam suatu masyarakat atau yang mengatakan bahwa kemiskinan merupakan ketakberdayaan sekelompok masyarakat terhadap system yang diterapkan oleh suatu pemerintahan sehingga mereka berada pada posisi yang sangat lemah. Tetapi pada umumnya, ketika orang berbicara tentang kemiskinan, yang dimaksud adalah kemiskinan material. Dengan pengertian ini, maka seseorang masuk dalam kategori miskin apabila tidak mampu memenuhi standart minimum kebutuhan pokok untuk dapat hidup secara layak. Memang definisi ini sangat bermanfaat untuk mempermudah membuat indicator orang miskin, tetapi definisi ini sangat kurang memadai karena dapat menjerumuskan ke kesimpulan yang salah bahwa menanggulangi kemiskinan cukup hanya dengan menyediakan bahan makanan yang memadai.


Tidak ada komentar:

TransLator

Kamus Indonesia-Korea

Korean Keyboard