cari

Rabu, 02 Mei 2012

MENGAPA SELEBRITAS KOREA BUNUH DIRI?


Cha Dong Hae, mantan anggota SG Wannabe (grup paling populer di Korea), menambah panjang daftar selebritas yang meninggal bunuh diri. Hae memang dikabarkan menderita depresi berat setelah dua tahun lalu ditinggal mati manajernya — yang juga bunuh diri di sebuah hotel.

Walau tidak ada catatan statistik yang akurat, selebritas Korea tampak lebih rentan bunuh diri ketimbang artis di Amerika, Eropa, atau Jepang. Padahal tekanan yang dialami dalam mencapai ketenaran kurang lebih sama.

Tahun 2005, artis Lee Eun-Ju (yang sedang naik daun) ditemukan gantung diri. Langkah serupa juga rupanya diambil oleh selebritas Korea yang lain seperti U-Nee, Jeong Da-bin, Ahn Jae-hwan, Choi Jin-sil dan adiknya, Choi Jin-young.

Yang paling menggegerkan, aktor pelopor invasi demam Korea Park Yong Ha tahun lalu ditemukan tewas gantung diri dengan kabel telepon di kamarnya.

Apa yang mendorong selebritas Korea begitu mudah mencabut nyawa mereka sendiri?

Percaya atau tidak, negara Korea ternyata memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di dunia. Organization for Economic Cooperation and Development mencatat, 21 dari 100 ribu orang Korea melakukan bunuh diri — melewati batas normal yaitu 11.

Hwang Sang-Min, seorang psikolog dari Universitas Yonsei, mengungkapkan bahwa orang Korea cenderung membentuk identitas mereka sesuai pandangan orang lain terhadap dirinya. Selain itu, mereka juga memiliki konsep Han — yaitu bersikap diam dan berusaha tabah walau dalam keadaan marah. “Percaya atau tidak, negara Korea ternyata memiliki tingkat bunuh diri tertinggi di dunia.”

Pekerjaan sebagai selebritas yang sangat lekat dengan urusan pencitraan (alias tergantung pada popularitas) membuat konsep Han jadi amat berat dilaksanakan. Terutama bila mereka sedang menghadapi situasi yang buruk.

Karena selebritas tidak lagi mampu menunjukkan citra baik dan tenang, mereka cenderung frustrasi, menyerah, dan mengambil pilihan drastis — salah satunya adalah bunuh diri.

Faktor lain yang juga berpengaruh dalam tingginya tingkat bunuh diri di kalangan selebritas Korea adalah kurangnya program konseling. Budaya Korea yang cenderung tertutup juga membuat para selebritas itu malu jika ketahuan publik saat pergi ke konseling atau sedang mengalami depresi.

Selain itu, faktor agama rupanya juga memegang peran. Hampir setengah penduduk Korea tidak memiliki agama, sehingga ketika mereka mengalami depresi, penghargaan terhadap nilai kehidupan pun rendah.

Kepercayaan akan konsep reinkarnasi juga membuat orang Korea terdorong untuk mengakhiri hidup mereka dan menjalani kehidupan baru yang mungkin lebih baik dari sekarang.

Yang mengkhawatirkan, banyaknya kasus bunuh diri di kalangan selebritas menimbulkan kecenderungan serupa di kalangan penggemar mereka. Sejak kematian aktris Lee Eun-Ju pada 2005, tingkat bunuh diri dikabarkan mengalami peningkatan cukup signifikan.

Oh Kangsub, seorang psikiater di RS Kanbuk Samsung mengatakan, “Ketika seorang selebritas bunuh diri, penggemar mereka akan mengikuti aksi sang idola.”

Sebagai langkah antisipasi, kabarnya saat ini pemerintah Korea sedang gencar menggalakkan program konseling di banyak rumah sakit untuk membantu para warga yang sedang depresi.

K-POP SIAP ‘GO INTERNATIONAL’?


Virus K-pop memang mulai meluas ke mana-mana, tetapi apakah K-pop sebenarnya siap menyebarluas ke mancanegara?

Dari segi musik, K-pop memang mulai merekrut produser dan penulis lagu Barat, seperti yang dilakukan JYJ dengan menggamit Kanye West. Atau proyek kolaborasi Girl’s Generation bersama Teddy Riley.

Dari segi pencitraan, para artis K-pop juga tidak kalah dengan artis Barat. Jeremy Scott, desainer Amerika yang melejitkan konsep emas dalam produk Adidas, pernah mendandani Wonder Girls, Lee Hyori, SHINee, Big Bang, dan 2NE1. Kabarnya, malah Jeremy Scott bersahabatan dengan CL, ketua 2NE1.

Dengan paduan dua hal itu, seharusnya K-pop tidak lagi menjadi musik favorit beberapa kalangan saja. Namun, setelah beberapa kali datang ke konser K-pop, saya merasa ada hal lagi yang kurang.

Yang utama adalah kesulitan dalam bahasa Inggris atau Jepang. Tanpa kemampuan menguasai berbagai bahasa ini, K-pop akan sulit menembus penikmat musik awam.

Dan ini bukan tidak disadari oleh manajemen artis. Beberapa idola K-pop kini dituntut menyanyi dalam bahasa selain Korea dalam rangka merintis perjalanan menembus pasar global. Sebagai contoh, SM Entertainment sengaja mengirim BoA dan Sooyoung (Girl’s Generation) untuk sekolah ke Jepang. Sedangkan Siwon dan Hyoyeon (Girl’s Generation) ke Cina.

Wonder Girls adalah contoh lain. Mereka tinggal bersama guru bahasa Inggris selama setahun saat bermukim di Amerika. Setiap hari mereka diharuskan menulis catatan harian dan menghafal 500 kata setiap minggu. Begitu pula CN Blue, yang empat kali seminggu belajar bahasa Jepang sejak tahun 2009.

Trik lain adalah memasukkan anggota yang menghabiskan masa kecilnya di luar negeri atau malah mencari anggota dari negara lain.

Ini terjadi pada anggota f(x). Amber adalah warga Amerika keturunan Cina. Ayah-ibunya berimigrasi dari Taiwan. Victoria ditemukan saat SM melakukan audisi di Cina. Sedangkan Krystal menghabiskan masa kecil di Amerika.

Namun, sekadar menguasai bahasa tidaklah cukup . Penjiwaan atau penguasaan bahasa sehingga emosi pun terekspresikan adalah faktor lain yang membuat musik K-pop ini kesulitan menjadi musik konsumsi massal.

Baru-baru ini Wonder Girls, yang memang oleh JYP dilatih untuk menembus pasar Amerika, mengeluarkan single berbahasa Inggris “The DJ Is Mine”. Secara kuping, pengucapan bahasa Inggris Sohee dan kawan-kawan memang sudah benar. Tidak belepotan seperti ketika Se7en atau BoA mencoba menembus pasar yang sama.

Namun, penjiwaan lagu masih jauh sekali untuk dirasakan. Entah kenapa JYP memadukan Wonder Girls dengan girlband yang berbahasa Inggris lancar, School Gyrls. Entah kenapa kegagalan Se7en dan BoA pun seperti terulang lagi.

Untuk menembus pasar global, selain faktor keberuntungan, penguasaan bahasa sebagai alat penghubung dan pembuka jalan memang harus dikuasai dengan matang. Sementara musik atau lagu adalah alat mengekspresikan emosi. Penguasaan bahasa yang baik akan tercipta penjiwaan lagu. Jika emosi terekam dalam lagu, pendengar musik awam bisa merasakan tanpa harus mengerti lirik.

Formula sederhana sebenarnya. Manajemen artis di belakang K-pop ini seharusnya sudah belajar dari cara mereka menaklukan pasar musik Jepang. Hanya boyband/girlband yang fasih bahasa Jepang menguasai Oricon/RIAJ (Chart sekelas Billboard) seperti BoA dan DBSK.

Ketika para artis K-pop itu—seperti Big Bang dan CN Blue—mencoba menembus pasar dengan lagu-lagu berbahasa Inggris, pasar lokal sulit pasar lokal menerima mereka. Sebab, artis-artis Barat jelas lebih bisa emosional menyanyikan lagu dalam bahasa ibu mereka.

KENAPA KOREA TEROBSESI OPERASI PLASTIK


Ketika pertama kali berkunjung Korea di 2003, saya hanya heran mengapa banyak wanita yang menggunakan hak tinggi kemana pun mereka pergi. Ini termasuk saat datang ke konser rock di ruangan terbuka di mana hujan badai menyertai sepanjang konser. Dalam hati saya berpikir mungkin inilah yang namanya perbedaan budaya.

Namun terus terang beberapa tetap terlihat janggal buat saya. Saya heran melihat para pria membawa tas besar yang dikempit di tangan dan menggunakan dasi atau celana berwarna pink atau warna pastel lainnya. Atau ketika melihat para pria cuek bersolek di kaca telepon genggamnya atau melihat jejeran klinik kecantikan di Apkujong dan mendapati beberapa wanita keluar dari klinik menggunakan masker dan kaca mata hitam. Bahkan Korea Tourism Board di dalam buku tentang Korea menawarkan paket tur medis, yang berarti peserta akan berkeliling dari satu klinik ke klinik lain melihat kecanggihan teknologi perbaikan estetika tubuh ini.

Salah satu teman saya dari Malaysia sempat ikut tur ini dan mengatakan kalau di akhir tur, kita juga akan merasakan salah satu servis kecantikan itu berupa pemutihan gigi atau pijat/facial wajah. Bintang-bintang Hollywood juga dikenal akan kecanggihan permak tubuh dan wajah mereka, tapi rasanya tidak sampai taraf dipublikasikan.

Kejanggalan seperti ini membuat saya bertanya-tanya mengapa dan apa penyebabnya. Lucunya, banyak teman yang berkomentar sama. Apalagi, obsesi untuk menjadi cantik itu semakin terekam dalam film (salah satunya yang paling populer adalah “200 Pounds of Beauty”), drama, ataupun berbagai acara variety.

Keinginan untuk tampil sempurna memang tidak bisa dipungkiri adalah hasrat semua orang, tetapi mungkin tidak ada yang “seambisius” Korea, terutama para seleb Kpop yang sering saya lihat di internet atau televisi.

Pertama, definisi kecantikan penduduk Korea memang tinggi. Terpengaruh oleh budaya barat, definisi kegantengan atau kecantikan sempurna dilihat dari tinggi tubuh semampai, hidung mancung, kulit putih, dan mata besar. Rasa minder saat bersosialiasi membuat warga Korea mencari cara dan jalan keluar cepat demi memperbaiki kekurangan. Mereka percaya kalau kesan pertama sangat penting dalam mencari pekerjaan atau dalam menghadiri acara-acara tertentu seperti pesta pernikahan.

Selain itu, warga Korea memiliki sifat kompetitif yang tinggi. Ini bisa dilihat dari sistem pendidikan mereka yang penuh tuntutan. Sifat kompetitif yang tinggi inilah yang menambah warganya rela untuk melakukan apapun untuk bisa mendapat kecantikan atau kegantengan sempurna tersebut. Bahkan, sampai melakukan prosedur-prosedur ekstrim. Menurut situs Medscape, warga Korea Selatan termasuk ratio warga dunia yang paling tinggi untuk urusan operasi kosmetik.

Dari sinilah, mungkin banyak klinik dan iklan operasi plastik ditemukan di berbagai sudut Seoul. Yang paling ekstrim adalah operasi plastik yang diberikan kepada anak sebagai hadiah kelulusan oleh orang tua. Di acara Happy Together, ada beberapa seleb Kpop yang mengaku menerima kado kelulusan seperti ini.

Jika banyak anggota grup perempuan masih sangat menjaga citranya di layar televisi atau depan publik dengan menunjukkan keengganannya tampil tanpa makeup, banyak seleb Korea yang mulai terbuka mengenai hasil permak wajahnya.

Sebut saja Ko Hara dari Kara – lewat acara variety Strong Heart - mengaku memermak “sedikit” kelopak matanya dan menajamkan bagian atas hidungnya. Lee Joon dari MBLAQ mengaku setelah mendapat luka bakar dalam kecelakaan saat syuting “Ninja Assasin”, ia pun sekalian mengoperasi hidungnya untuk terlihat lebih mancung. Atau Dongwan dari Shinhwa yang mendapat hadiah perbaikan hidungnya yang bengkok dari bos perusahaannya sebelum debut.

Sama seperti film dan musik Kpop yang sangat “menularkan” yang membuat saya jadi penikmat budaya pop negeri ginseng, obsesi kecantikan Korea tidak bisa dipungkiri mulai menular juga. Mudah-mudahan, tidak sampai ke hal yang ekstrem.

INVASI KPOP DALAM K-DRAMA


Bintang "Winter Sonata" Bae Yoon-joon dan Choi Ji-woo (Foto: Yoshikazu Tsuno/AFP)
Ketika pertama kali drama Korea seperti “Winter Sonata” dan “Autumn in My Heart” disukai banyak orang (baca: penonton non-Korea), penyebabnya adalah alur cerita yang mengharukan dan menguras air mata.

Dengan karakter drama seperti itu, tak heran penggemar drama Korea pun kebanyakan wanita, terutama ibu rumah tangga yang mempunyai waktu lebih banyak untuk menonton televisi. Namun, seiring dengan meluasnya demam budaya pop Korea dan getolnya pemerintah Korea Selatan mempromosikan pergerakan ini (termasuk menciptakan istilah bintang “hallyu” untuk para aktor), drama Korea pun mulai mengalami banyak perubahan.

Banyak faktor penyebab. Tema cinta tetap menjadi daya tarik tetapi bumbu-bumbunya alias kemasan pun semakin bervariasi. Mulai dari komedi (“Full House”), laga (“City Hunter”), sejarah atau sering disebut dengan istilah saeguk (“The Moon That Embraces The Sun”) sampai fantasi (“49 Days”).

Faktor penyebab lain adalah demam budaya pop Korea lainnya (yaitu musik K-pop) yang kini semakin banyak disusupkan dalam drama Korea. Toh, para pengusung K-pop alias para penyanyinya yang juga tidak kalah bening dengan aktor dan aktris bintang hallyu.

Drama Korea pun semakin “intim” karena infiltrasi dua hal di atas. Yaitu, drama Korea yang dikemas dalam format musik, mengambil tema musik pop Korea, atau mengeksploitasi kepopuleran dan kegantengan dan kecantikan para penyanyi K-pop. Di tahun-tahun sebelumnya, drama yang menggandeng K-pop masih bisa dihitung dengan jari.

“You’re Beautiful”, drama 16 episode tayangan SBS ini menggunakan dua aktor yang merupakan dua band paling populer dalam K-pop. Lee Hong Ki yang merupakan vokalis FT Island dan Jung Yong Hwa, vokalis CN Blue. Dibalut komedi dan mengambil latar belakang dinamika kehidupan band, drama ini sukses meremajakan target penonton mereka. Demam drama ini tidak hanya pada alur cerita, band rekayasa dalam drama ini, A.N.JELL pun mendadak popular. Berbekal dengan lagu-lagu dalam album soundtrack drama ini, band ini pun dielu-elukan dan sempat konser di Jepang bak idola K-pop yang sebenarnya.

Kesuksesan ini jelas memicu drama sejenis. Tahun lalu, setidaknya ada tiga drama bertema dan berformat sejenis: “Heartstrings”, “What’s Up” dan “Dream High”.

“Heartstrings” kembali memanfaatkan kepopuleran CN Blue dengan menggamit tidak hanya sang vokalis, tetapi juga penggebuk drum band, Kang Min Hyuk. “What’s Up” menampilkan Daesung (Big Bang) yang menggunakan drama ini sebagai momentum kembali bekerjanya setelah skandal tabrak larinya. Sedangkan “Dream High” merupakan proyek ambisius Park Jin Young, pemilik manajemen artis JYP yang sukses mencetak Rain dan 2PM dan Bae Yong Joon, aktor pelopor pergerakan hallyu.

Dalam drama ini, penggemar K-pop dan K-drama benar-benar dimanja. Para pemain dalam drama sengaja dipilih pengusung K-pop yang sedang populer (Taecyeon & Wooyoung 2PM, Suzy Miss A, Eunjung T-ara dan IU). Bae Yong Joon sendiri ikut tampil dalam tiga episode awal untuk memikat penikmat drama. Dengan berlatar belakang sekolah seni, drama ini pun kental dengan unsur musik. Lagu-lagu yang digarap langsung oleh JYP pun dengan cepat menjadi favorit. Sehingga ketika drama ini muncul, rating skala nasional episode pertama pun mencapai 17 persen.

Memasuki tahun 2012, bersiaplah dengan serangan drama korea yang datang satu paket dengan demam K-pop. Stasiun kabel pun ikut berbondong-bondong memproduksi drama sejenis. TvN, misalnya. Tayang bersamaan dengan sekuel “Dream High” adalah drama “Shut Up: Flower Boy Band”. Beberapa pemain dalam drama ini juga penyanyi. L, dari boyband Infinite, Lee Hyun Jae, drummer band indie Mate dan kameo di dua episode, Lee Min Ki, aktor yang juga penyanyi rock. Selain berakting, Lee Min Ki juga menyanyikan lagu tema untuk drama, “Not In Love”.

Sebelum tayang, sekuel Dream High 2 ini sudah banyak dibicarakan. Dan, memang setelah menyaksikan tayangan episode pertama dan kedua, drama korea – kalau tidak boleh disebut invasi - semakin terdominasi dengan gelombang kpop. Infiltrasinya naik satu tingkat. Pihak JYP, Dream High 2 dijadikan ajang untuk memperkenalkan produk duet terbarunya J&J yang rencananya baru akan merilis album pertengahan tahun.

Kemasan “Dream High 2” ini pun semakin berkilau. Kostum pemain semakin warni warni, semakin pop. Tidak hanya pemain utama saja yang penyanyi, bintang tamunya yang dijadwalkan tampil pun akan lebih banyak lagi dari kubu K-pop. Di episode pertama, selain IU, ada Toxic, band pemenang acara variety Top Band, tampil sebagai cameo.

Format drama pun berubah menjadi lebih musikal. Hit demi hit K-pop seperti “I Am The Best” milik 2NE1, “Roly Poly” – T-ara yang berubah menjadi Lolly Poly, “Top Girl” – G.Na dilantunkan dan liriknya mewakili alur cerita drama. Dan, yang terakhir ini, bukan kebetulan drama musikal kini memang sedang populer secara mendunia dengan hadirnya GLEE.

Satu alasan pembetulan untuk menangkis komentar sinis mengikuti arus alias latah.

BERSAUDARA DALAM K-POP

Banyak hal unik bisa ditemukan di dunia K-pop, salah satunya adalah persaudaraan di antara boyband dan girlband. Media sering mengangkat cerita bagaimana mereka bisa terjun ke dunia yang sama, serta hubungan dinamis yang saling mendukung.

Kekuatan persaudaraan memang kuat. Lihat saja kakak-beradik Kim Hyung Jun (SS501) dan Kim Ki Bum (U-Kiss). Setelah SS501 vakum dan sang adik keluar dari U-Kiss, mereka kini sibuk merintis bisnis online bersama.

Ingin tahu siapa saja artis K-pop yang bersaudara? Simak terus deh.

Dara 2NE1 – Cheondong MBLAQ
Park bersaudara terjun ke bisnis musik Korea secara tidak sengaja. Sang kakak, Sandara Park, direkrut oleh YG Entertainment setelah bos YG, Yang Hyun Suk melihat Dara kecil dalam liputan KBS yang menampilkan karir Dara yang menanjak di Filipina sebagai BoA versi lokal. Setelah menjalani program pelatihan akting selama enam bulan, Dara pun bergabung dengan YG Entertainment dan kemudian memulai debut Korea-nya dalam grup 2NE1.

Sedangkan sang adik Cheondong bergabung dalam MBLAQ (Music Boys Live in Absolute Quality) lebih kilat lagi. Lima belas hari sebelum grup debut, ia bergabung menggantikan anggota group yang keluar, Kim Sang Bae.

Walau beda manajemen, Dara dan Cheondong terlihat kompak saling mendukung. Di sela-sela kesibukan 2NE1, Dara mengunjungi studio M.net untuk mendukung grup adiknya yang meluncurkan single terbaru “Monalisa”. Ia bahkan mengirimkan karangan bunga. Sang adik yang aslinya bernama Park Sang Hyun ini menjadi tamu misterius ketika 2NE1 tampil Win Win.

Jessica SNSD – Krystal FX
Jung bersaudara. Ini adalah julukan buat kakak-beradik Jessica dan Krystal. Selain Dara dan Cheondong, mereka sering mendapat sorotan media. Di awal debut, keakraban mereka jarang diperlihatkan sehingga ini sempat menjadi pertanyaan.

Namun, tahun ini mereka mulai menunjukkan keakraban. Pertama, ketika mereka tampil di pembukaan salah satu butik Marc Jacob di sebuah mal. Jessica juga muncul di gladi resik acara “Kiss & Cry” ketika Krystal tampil menjadi salah satu seleb yang berkompetisi dalam olahraga ice skating.

Kembar Youngmin & Kwangmin Boyfriend
Sebelum bergabung dengan Boyfriend, saudara kembar Jo Youngmin dan Jo Kwangmin ini sudah dikenal sebagai bintang iklan sejak bayi. Kabarnya, mereka sudah muncul dalam seratus iklan! Itu sebabnya setelah bergabung dalam boyband Boyfriend, mereka pun sering diikuti media ke mana saja. Bahkan, keseharian mereka di sekolah pun sering diikuti wartawan. Saking menggemaskan saudara kembar ini, para seleb pun berlomba-lomba untuk foto bareng bersama, misalnya 2PM dan MC Yoo Jae Suk.

Zico Block B – Tae Won Co Ed Club
Kakak beradik Woo Ji Ho dan Woo Tae Won dikenal sebagai rapper andal. Woo Ji Ho atau yang dikenal dengan nama Zico bergabung dengan grup Block B dan bertugas sebagai rapper utama grup. Sedangkan Tae Won atau yang lebih dikenal dengan Ji Hye Tae Won bergabung dengan grup bernama Co-Ed. Sebagai boyband baru, sejak awal debut, mereka sudah menunjukkan kekompakan dalam mendukung karir satu sama lain. Zico sempat memposting foto masa kecilnya bersama kakaknya, Tae Won sewaktu keduanya masih gemuk dan memiliki pipi yang menggemaskan. Kini, kedua grup ini sering tampil dalam acara ragam bersama dan menunjukkan kekompakan.

Terjemahan Lagu SM The Ballad-Miss You



Hangul :



S.M. The Ballad, “너무 그리워”

규현) 그를 잊지 못해서 아파하나요 그대가 있을 자리가 여긴 아닌가요
제이) 나를 위한 거라면 참을 필요 없죠 언젠간 끝나버릴테니
종현) 내 사랑이 제자리로 오지 못하고 흘린 눈물 만큼 멀리 가네요
지노) 나는 잊어야 하죠 그대 너무 그리워 나를 아프게 할지는 몰라도 잊어요

종현) 바보 같은 나란 걸 그댄 아나요 가슴이 찢어지는데 웃음만 나오죠
지노) 언제까지라도 난 기다려 내 눈물 감추며 내게 돌아오긴 하는 건가요

규현) 내 사랑이 제자리로 오지 못하고 흘린 눈물만큼 멀리 가네요
제이) 나는 잊어야 하죠 그대 너무 그리워 나를 아프게 할지는 몰라도 잊어요

지노) 잊어야 하는 건 지워야 하는 건
종현) 내겐 너무나 어려운 일이죠

규현) 내 사랑이 제자리로 오지 못하고 흘린 눈물만큼 멀리 가네요
종현) 나는 잊어야 하죠 그대 너무 그리워 나를 아프게 할지는 몰라도 잊어요 (지노) 잊어요)

규현) 내 마음이 제자리로 오질 않아요 (지노) 오질 않아요)
미친 듯이 계속 눈물만 나죠 (지노) Yeah~ 종현) Ooh~)
제이) 나는 안되나 봐요 (규현) 안되나 봐요)
종현) 그댈 잊는다는 건 (지노) 잊는다는 건)
규현) 그냥 죽고 싶어도 그대의 사랑 놓을 수 없어
지노) 나 살고 있죠

Romaji S.M. The Ballad, “Nuhmoo Geuriwuh” :

KYUHYUN) Geureul ijji mothaesuh apahanayo geudaega isseul jariga yuhgin aningayo
JAY) Nareul wihan guhramyuhn chameul piryo uhbjyo uhnjengan kkeutnabuhrilteni
JONGHYUN) Nae sarangi jejariro oji mothago heullin noonmool mankeum muhlli ganeyo
JINO) Naneun ijuhyahajyo geudae nuhmoo geuriwuh nareul apeuge haljineun mollado ijuhyo

JONGHYUN) Babo gateun naran guhl geudaen anayo gaseumi jjijuhjineunde wooseumman naojyo
JINO) Uhnjeggajirado nan gidaryuh nae noonmool gamchoomyuh naege doraogin haneun guhngayo

KYUHYUN) Nae sarangi jejariro oji mothago heullin noonmool mankeum muhlli ganeyo
JAY) Naneun ijuhyahajyo geudae nuhmoo geuriwuh nareul apeuge haljineun mollado ijuhyo

JINO) Ijuhya haneun guhn jiwuhya haneun guhn
JONGHYUN) Naegen nuhmoona uhryuhwoon irijyo

KYUHYUN) Nae sarangi jejariro oji mothago heullin noonmool mankeum muhlli ganeyo
JONGHYUN) Naneun ijuhyahajyo geudae nuhmoo geuriwuh nareul apeuge haljineun mollado ijuhyo (JINO) Ijuhyo)

KYUHYUN) Nae maeumi jejariro ojil anhayo (JINO) Ojil anhayo)
Michin deushi gyesok noonmoolman najyo (JINO) Yeah~ JONGHYUN) Ooh~)
JAY) Naneun andwena bwayo (KYUHYUN) Andwena bwayo)
JONGHYUN) Geudael inneundaneun guhn (JINO) Inneundaneun guhn)
KYUHYUN) Geunyang jookgo shipuhdo geudaeui sarang noheul soo uhbsuh
JINO) Na salgo ijjyo


English Translation:


[Kyuhyun] Do you have hurt him, not forgetting that this place is not
[Jay] did for me is over one day I’ll rip you do not have to bear
[Jonghyun] My love do not come into place as far as I could only shed tears
[Jino] I’ll forget I miss you hurt me, but forget about Whether

[Jonghyun] geudaen know what a silly side by side exits heartbreaking laughter jineunde
[Jino] I wait forever for me I came back my tears to hide it going

[Kyuhyun] My love do not come into place as far as I could only shed tears
[Jay] I’ll forget I miss you hurt me, but forget about Whether

[Jino] to forget to clear Articles Articles
[Jonghyun] ‘s difficult for me too

[Kyuhyun] My love do not come into place as far as I could only shed tears
[Jonghyun] I’ll forget I miss you hurt me, but forget about Whether [Jino] (Forget)

[Kyuhyun] I do not know why my heart back into place [Gino] (I do not know why)
Continue to frantically tears can come [Jino] Yeah ~ [Jonghyun] Ooh ~
[Jay] I do not think [Kyuhyun] (do not think)
[Jonghyun] last time to forget [Jino] to forget
[Kyuhyun] I just want to die, also can not let your love
[Jino] I’m living

Indo Translation :


Apakah dia ingat bahwa ditempat ini
dia pernah sakit?
aku benar mengingatnya
suatu hari nanti, dia akan berakhir


Reff:

Aku tidak dapat mencintaimu lagi
airmataku sudah pergi jauh
aku melupakan semua hal tentangmu
meskipun itu sakit
aku sangat sangat merindukanmu

apakah kamu tau, aku seperti orang bodoh
perasaan, airmataku mengalir berdampingan
selama-lamanya aku akan menunggumu kembali
airmataku, ku sembunyikan untuk sebuah pengharapan


Reff:

Aku tidak dapat mencintaimu lagi
airmataku sudah pergi jauh
aku melupakan semua hal tentangmu
meskipun itu sakit
aku sangat sangat merindukanmu
 
lupakan tentang hal itu
hapus semua itu
meskipun itu sulit terjadi

Reff:

Aku tidak dapat mencintaimu lagi
airmataku sudah pergi jauh
aku melupakan semua hal tentangmu
meskipun itu sakit
aku sangat sangat merindukanmu

 
aku tidak gila
ini adalah lanjutan dari airmataku
aku tidak akan melihat lagi (tidak akan melihat)
aku akan melupakanmu (melupakanmu)
aku hanya ingin kamu mencintaiku
dan tidak mencintai orang lain
itu membuat aku seperti hidup kembali.




TransLator

Kamus Indonesia-Korea

Korean Keyboard